Jumat, 21 Oktober 2011

Cara Membuat Boot USB Meski BIOS Tidak Support




Sobat mempunyai komputer lama alias jadul pengen menginstall ulang pake USB tapi BIOS tidak support, jangan bersedih dulu mungkin artikel kali ini akan sedikit membantu. Silahkan baca dari awal. 


Biar Komputer lama bisa booting pake USB. Sedikit pengalaman dari saya, karena PC dirumah masih Pentium 3 933Mhz, Bios yang ada ternyata gak support ketika saya mau instal windows via usb..
Gimana caranya?? hmm..setelah sekian lama browsing2, masuk sana masuk sini..Alhamdulillah..ketemu caranya biar USB Flashdisk bisa dibooting ama si Bios...


Begini caranya :
  1. Niat dan yakin akan berhasil
  2. Download Aplikasinya terlebih dahulu disini
  3. Extract download-an tersebut,kemudian copy file plpbt.bin dan plpgenbtldr.exe ke folder c:\plop (jika belum ada bikin folder terlebih dahulu)
  4. masuk ke dos, klik start->run, ketik cmd ,lalu oke (kalo udah keluar jendela baru kita namakan "dos" gan, setuju...)
  5. Nafas dulu,..ngopi-ngopi dulu...
  6. lanjut, pada dos ketikan cd/plop then tekan enter ...
  7. ketikan plpgenbtldr tekan enter,maka akan didapat informasi dan perhatikan akan ada tulisan “plpbtldr.bin created", jika belum ulangi dari langkah 1
  8. kemudian, Untuk Windows XP, edit file boot.ini menggunakan notepad (file ini biasanya di root drive c:\) lalu tambahkan : c:\plop\plpbtldr.bin=”Start PLop Boot Manager”, ubah timeout=30 (jika timeout=0)
  9. Restart Komputernya
  10. Waktu mau masuk windows bakal ada pilihan:
    • Microsoft Windows XP
    • Start Plop Manager
  11. Pilih “Start PLoP Boot Manager”, lalu akan muncul berbagai pilihan dan kitapilih "USB"
  12. So,USB pun akan ke booting....

    Silahkan dicoba..
    InsyaAllah berhasil
Sekedar menambahkan, untuk CPU dg kondisi lain (Memiliki CDRoom tp tdk support Boot dari Flasdisk) ada solusi supaya bisa booting dari Flasdisk:

1. Download PLPBT_5.0.10 disini
2. Extract file hasil download
3. Burn plpbt.iso ke CDR
4. Masukan CD yg sudah dibuat dan Flasdisk boot
5. Boot dulu dari CD kemudian ada pilihan boot dari USB

Selamat mencoba!

Read more: http://lughot.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-boot-usb-meski-bios-tidak.html#ixzz1bOXXsLnV

Selasa, 13 September 2011

Tausiyah Untuk Aktivis Islam 1

INSYA ALLOH, PENDERITAAN SIRNA DAN YANG TERSISA ADALAH PAHALA

       Akhi, aktifis islam, ketahuilah, Anda akan merasakan kelelahan luar biasa dan mendapatkan cobaan demi cobaan saat berjalan di jalan kebenaran dan berkiprah di aktivitas untuk islam. Tapi, jika Anda tegar di atas kebenaran dan bersabar menghadapi cobaan, maka penderitaan sirna, keelahan hilang dan yang tersisa adaah pahala bagi Anda, Insya Alloh.
       Bukankah orang yang berpuasa di tengah terik matahari itu hilang rasa hausnya ketika ia meneguk seteguk air ketika berpuasa? Saat itu, ia mengulang-ulang do'a yang pernah diajarkan Rosululloh Shollallohu Alaihi wa sallam,
" Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah dan yang tersisa adalah pahala, Insya Alloh."
       Ketika Anda menginjakkan kaki di surga, saat itu  pula, segala kelelahan yang pernah Anda rasakan, duka yang dulu mendera Anda dan luka yang Anda alami di jalan Alloh Ta'ala sirna seketika. Saat itu dikatakan kepada Anda, " Apakah Anda pernah merasakan penderitaan sebelum ini?" Anda menjawab setelah dicelup sekali ke surga, "Demi Alloh, saya tidak pernah merasakan penderitaan sebelum ini."
       Kelelahan dan penderitaan Anda tidak ada lagi, sebab segalanya berubah menjadi kegembiraan, kebahagiaan, dan kenikmatan. Anda juga mendapatkan pahala, Alloh ta'ala menambahkan karunia-Nya kepada Anda, dan memuliakan Anda sesuai dengan kemuliaan dan kedermawanan-Nya. Saat itu, Anda berharap seandainya Anda dulu mencurahkan tenaga dan lelah lebih banyak lagi di jalan agama Anda.
       Anda juga berharap seandainya di dunia dulu Anda tidak tidur lebih lama demi agama, bepergian lebih lama, dan berkorban lebih banyak di jalan Alloh Ta'ala. Tidak hanya itu, Anda berharap seperti syahid, yaitu dikembalikan ke dunia untuk dibunuh di jalan-Nya, hidup lagi, dibunuh lagi, hidup lagi, dibunuh lagi dan seterusnya, karena Anda melihat kemuliaan dan bagaimana Alloh Ta'ala memuliakan Syuhada'.

Sumber : Tausiyah Untuk Aktivis Islam, oleh : Dr. Najih Ibrahim

Senin, 04 Juli 2011

Install windows XP via Hardisk

Install windows XP via Hardisk

Note : Artikel ini hanya hasil copy paste
June 30th, 2010 Badru Syamsi Leave a comment Go to comments

Sore ini ada e-mail masuk yang menanyakan cara install windows xp untuk Laptop Acer travelmate 4000 yang mempunyai masalah cd room rusak dan laptop ini tidak bisa booting via USB, saya tidak tau secara pasti untuk Laptop ini bisa booting via usb atau nggak karena saya belum pernah menggunakan Laptop tersebut. Tapi disini saya mau berbagi bagaimana cara menginstall windows xp jika kondisi nya seperti diatas. Ok langsung saja kita mulai.
Pertama yang harus kita miliki adalah sebuah alat yang bernama IDE to USB seperti gambar di bawah ini :


Setelah itu kita membutuhkan sofware pendukungnya yaitu :
Smart Drive download disini
DOS 7.10
download disini
Dan jangan Lupa siapkan juga CD Windows XP Pro/Home Installation CD with software license
Setelah semuanya siap maka kita mulai proses nya
  1. Copot hardisk 3.5” dari laptop kemudian pasangkan Hardisk tersebut ke Laptop lain atau Komputer Dekstop dengan menggunakan IDE to USB.
  2. Format hard disk laptop dengan file system FAT32.
  3. Install DOS 7.10 kedalam hardisk laptop tersebut.
  4. Copy smartdrv.exe ke dalam hardisk Laptop.
  5. Copy Folder I386 dari CD installasi Windows XP ke dalam hardisk Laptp.
  6. Kemudian Unplug hard disk Laptop dan pasangkan kembali ke Laptop.
  7. Nyalakan Laptop seperti biasa dan akan otomatis Start up ke DOS 7.10.
  8. Pada prompt C:\> kemudian ketik “smartdrv” kemudian Enter.
  9. Dari prompt C:\> kemudian krtik “I386\winnt.exe”
  10. Dan installasi windows xp dimulai, untuk langkah selanjutnya adalah proses installasi windows xp seperti biasa.
Selamat mencoba dan mudah-mudahan cara di atas bermamfaat dan bisa di gunakan.

Kamis, 28 April 2011

Hukum bekerja menjadi PNS 2


assalamulaikum. wr. wb.
Ustadz barokallahu fikum. akhir-akhir ini disekitar sy baru heboh CPNS. Mohon dijelaskan pandangan Islam tentang menjadi seorang PNS di negeri seperti Indonesia. Bagaimana tentang gajinya?
Memang gaji PNS didapat mereka karena jasa yang mereka lakukan untuk melayani masyarakat. Masalahnya gaji yang dibayarkan untuk PNS kan berasal dari pendapatan negara, sedangkan pendapatan terbesar negara di dapat dari pajak.
Masalahnya diketahui tdk semua pajak datang dari jalan yang halal. Banyak dari pajak itu di ambil dari pajak-pajak tempat hiburan, bar, diskotik dll.
Jazakumullah khoiron katsiro
aalima.aisyah

Hukum bekerja menjadi PNS



Oleh: Ust Abu Sulaiman Aman Abdurrahman (Fakallahu ‘Asrah)
Ikhwani fillah, materi kali ini adalah tentang status orang-orang yang atau dinas-dinas yang ada di pemerintahan thaghut ini. Apakah pekerjaan yang ada di semua dinas-dinas thaghut ini pekerjaan-pekerjaanya kafir, ataukah ada rincian.Pada masalah ini, ada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya merupakan kekufuran, dan ada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya dosa besar, dan ada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya tidak masuk ke dalam dua kategori ini. Kita akan merincinya dan menyebutkan contoh-contohnya.


1.     Pekerjaan yang bersifat kekafiran
Di antara pekerjaan atau dinas yang merupakan kekufuran adalah dinas yang mengandung salah salah satu di antara hal-hal berikut ini:

Minggu, 27 Maret 2011

Hukum Jihad Hari Ini

HUKUM JIHAD HARI INI

Jihad hari ini fardhu ‘ain kerana terkumpulnya berbagai alasan, antara lain :

1) Musuh yang menyerang dan menguasai satu daerah atau lebih dari daerah-daerah kaum muslimin.
Ini ditandai dengan jatuhnya Andalus (Sepanyol) ke tangan orang-orang Nasrani dan terusirnya umat Islam dari sana tahun 1492 M. Sejak saat itu jihad fardhu ‘ain bagi kaum muslimin di Sepanyol. Kerana mereka tidak mampu mengusir musuh, maka jihad meluas sampai kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Kerana sampai hari ini Sepanyol belum juga terbebaskan maka jihad sampai hari ini tetap fardhu ‘ain dan kaum muslimin berdosa atas kelalaian mereka membebaskan Andalus.

Jumat, 18 Maret 2011

Tentara Yaman Bunuh 5 Siswi di Kota Taiz

Tentara keamanan Yaman menembak mati lima siswi di wilayah barat daya Yaman, saat protes anti-pemerintah terus berlangsung untuk menentang rezim Ali Abdullah Saleh.
Insiden terjadi pada Rabu (16/3/2011) di Taiz, sekitar 200 Km dari ibukota Yaman, Sana'a.  Beberapa murid perempuan juga terluka ketika tentara yang loyal kepada Presiden Saleh melempari mereka dengan batu untuk mencegah mereka bergabung dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah, lapor Press TV.
Sebelumnya di hari yang sama, tentara Yaman juga membunuh pendemo dan melukai 200 lainnya di kota al-Hudaydah dimana tentara pro-pemerintah menembakkan peluru karet, gas air mata untuk membubarkan protes.
Negara Semenanjung Arab itu tengah menghadapi protes anti-rezim yang telah berlangsung selama berminggu-minggu menyerukan berakhirnya kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Beberapa anggota oposisi berpendapat bahwa reformasi lama yang dijanjikan belum terwujud, oposisi dan para pemimpin agama mengatakan presiden harus mundur sebelum akhir 2011.
Tapi Saleh berjanji untuk mengurangi cengkeramannya hingga akhir jabatannya pada tahun 2013.
Setidaknya 40 orang telah tewas dalam bentrokan antara pasukan pro-pemerintah dengan pengunjuk rasa di Yaman.  (haninmazaya/arrahmah.com)


Source: http://arrahmah.com/read/2011/03/17/11399-tentara-yaman-bunuh-5-siswi-di-kota-taiz.html#ixzz1GtDrLvjG

Kamis, 10 Maret 2011

Ahmad Saud

Alloh ta'ala telah menciptakan apapun di dunia ini yang diperuntukkan manusia. Termasuk di dalamnya Alloh telah menciptakan suara (bunyi). Suara ada 2, suara yang boleh didengarkan oleh manusia dan ada suara yang tidak diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan bagi manusia untuk mendengarnya diantaranya musik. Walaupun ada alat musik yang diperbolehkan, akan tetapi akan lebih baik bagi kita kalau menghindarinya. Sedangkan suara yang diperbolehkan sangat banyak, diantaranya: nasehat, lantunan syair dan lantunan tilawah Al-Qur'an. Bahkan mendengarkan lantunan Al-Qur'an dan nasehat berpahala. Nah, berikut ini Kami sajikan MP3 Murottal Al-Qur'an dari beberapa syaikh terkemuka.

Ahmad Saud

Beliau adalah seorang Qori' kecil yang dikarunia suara yang sangat indah. Marilah kita dengarkan lantunan Al-Qur'an dari suara beliau. Silakan download di bawah ini:

Selasa, 08 Maret 2011

Kumpulan Shoftware Islami

Para pembaca sekalian, bagi anda yang ingin mendapatkan shoftware-software islami untuk melengkapi perbendaharaan di PC anda. Lumayan kan, gratisan. Silakan download disini :

1. Qur'an In Word (terjemah indonesia) --> Download <--
2. Kamus Arab-Indonesia / Indonesia-Arab Al-mufid --> Download <--
3. Indeks Al-qur'an Tercanggih --> Download <--
4. Kumpulan Font Islami --> Download <--
5. Permainan Sambung Hijaiyah --> Download <--
6. Qur'an Flash --> Download <--
7. Qur'an Auto Reciter --> Download <--

Kamis, 03 Maret 2011

Russia dan Kenangan Mujahidin Afghanistan 80-an

Inilah déjà vu. Jenderal Stanley McChrystal, komandan AS di Afghanistan, barangkali akan mengatakan kepada presidennya, “Rakyat Afghanistan didera krisis kepercayaan karena perang terhadap Taliban tidak membuat hidup mereka menjadi lebih baik.”
Gantilah kata ‘Taliban’ dengan ‘Mujahidin’, maka akan Anda akan mendapatkan pengulangan dari apa yang telah Russia alami satu abad lalu.

Kisah-kisah Nyata yang Menakjubkan di Afganistan

Berikut ini ana Kutipkan Beberapa Kisah-Kisah Ajaib tentang Pertolongan ALLOH di Bumi Suci Afganistan, yang diambil dari buku “Ayyaturahman fi jihadil afgan” karangan As Syahid Syeikh.Dr Abdullah Azzam rohimahulloh.
Yang mana Kisah-kisah ini dituturkan langsung dari medan pertempuran dan ditulis oleh beliau dengan memperhatikan secara serius jalur periwayatan yang benar dari orang-orang terpercaya yang mengalami langsung kejadian-kejadian ajaib ini (Karomah)....
Sebagaimana yang kita ketahui beliau (As syahid Dr.Abdullah Azzam) tidak menulis isi buku ini melainkan setelah beliau merasa mantap akan kebanrannya.
Bahkan syeikh Abdul Aziz bin Baaz berkata dalam Kata Pengantar buku ini :
“Ini adalah kabar gembira,sebaik-baik kabar gembira yang memberikan berita kemenangan kepada mereka (|Mujahidin), insya Allah!”Lalu juga Perkataan Dr.Umar Al-asyqar beliau berkata : “Yang Terpenting dari semunya adalah jalur periwayatan yang benar.Apabila riwayat kisah tersebut terdiri dari orang-orang yang jujur ,maka kita wajib menyebarluaskannya, baik Manusia Percaya atau tidak”..

Sabtu, 26 Februari 2011

Pembagian, Anjuran Dan Hikmah Berkurban

Sebagian?generasi terdahulu yang sholeh lebih menyukai membagi kurban menjadi tiga bagian yaitu sebagian untuk diri sendiri, sepertiga untuk hadiah orang-orang mampu dan sepertiga lagi shadaqah untuk fuqara. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/300).
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Maka makanlah sebagiannya (dan sebagian lagi) berikalah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.” (QS: Al-Hajj: 28) 
“Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (QS: Al-Hajj: 36).

Kajian Akhlaq: Tawadhu’ Rasululloh

Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat elok akhlaknya dan sangat agung wibawanya. Akhlak beliau adalah Al-Qur’an sebagaimana yang dituturkan ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata, yang artinya: “Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam adalah Al-Qur’an.” (HR: Muslim). Beliau juga pernah bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Salah satu bentuk ketawadhu’an Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin KaththabRadhiallaahu anhu ia berkata: Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam alaihis Salam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Alloh, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Alloh dan Rasul-Nya.” (HR: Abu Daud) Dari Anas bin MalikRadhiallaahu anhu ia berkata, yang artinya: “Ada beberapa orang memanggil Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam sambil berkata: “Wahai Rasululloh, wahai orang yang terbaik dan anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami dan anak dari junjungan kami.” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam segera menyanggah seraya berkata: “Wahai sekalian manusia, katakanlah sewajarnya saja! Jangan sampai kamu digelincirkan setan. Aku adalah Muhammad hamba Alloh dan rasul-Nya. Aku tidak sudi kamu angkat di atas kedudukan yang dianugrahkan Alloh Subhannahu wa Ta’ala kepadaku.” (HR: An-Nasai)

Kajian Akhlaq: Pelayan Rasululloh

Seorang pelayan yang miskin papa lagi lemah, namun oleh Rasululloh Shalallaahu alaihi wa salam ditempatkan pada kedudukan yang layak. Beliau mengukurnya dari sisi agama dan ketakwaannya, bukan dari sisi status sosial dan keduduk-annya yang lemah. Rasululloh Shalallaahu alaihi wa salam telah memberikan pengarahan dalam memperlakukan pelayan dan pekerja, beliau bersabda, yang artinya: “Mereka (para pelayan dan pekerja) adalah saudara kamu (seiman). Alloh Ta’ala menempatkan mereka di bawah kekuasaan kamu. Berilah mereka makanan yang biasa kamu makan, berikanlah mereka pakaian yang biasa kamu pakai. Janganlah memberatkan mereka di luar batas kemampuan. Jika kamu memberikan sebuah tugas, bantulah mereka dalam melaksanakannya.” (HR: Muslim)

Kajian Akhlaq: Kehalusan, Kelemah lembutan dan Kesabaran Rasululloh

Merampas dan mengambil hak orang lain dengan paksa merupakan ciri orang-orang zhalim dan jahat. Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam telah memancangkan pondasi-pondasi keadilan dan pembelaan bagi hak setiap orang agar mendapatkan dan mengambil haknya yang dirampas. Dan Rasulullohshallallahu ‘alaihi wasallam telah menjalankan kaidah tersebut demi kebaikan dan semata-mata untuk jalan kebaikan dengan bimbingan karunia yang telah Alloh curahkan berupa perintah dan larangan. Kita tidak perlu takut adanya kezhaliman, perampasan, pengambilan dan pelanggaran hak di rumah beliau.

Kajian Akhlaq: Bingkisan dan Tamu Rasululloh

Sentuhan perasaan dan gejolak emosional adalah sesuatu yang selalu hadir dan dibutuhkan dalam kehidupan seorang insan, baik di tengah masyarakat, keluarga maupun di dalam rumahnya. Bingkisan hadiah adalah salah satu sarana untuk merekatkan hati dan meluluhkan dendam serta amarah. ‘Aisyah Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam biasa menerima bingkisan hadiah dan membalas bingkisan itu.” (HR: Bukhari)

Jumat, 25 Februari 2011

Kajian Akhlaq: Kasih Sayang Rasulullah

Orang-orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan pada diri mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai AllohTa’ala hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Dialah yang layak disebut pemilik hati yang agung penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata, yang artinya: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah membawa putra beliau bernama Ibrahim, kemudian mengecup dan menciumnya.” (HR: Al-Bukhari)<--!more-->
Kasih sayang tersebut tidak hanya terkhusus bagi kerabat beliau saja, bahkan beliau curahkan juga bagi segenap anak-anak kaum muslimin. Asma’ binti ‘UmeisRadhiallaahu anha –istri Ja’far bin Abi Thalib- menuturkan, yang artinya:“Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri Ja’far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga menetes air mata beliau. Aku bertanya: “Wahai Rasululloh, apakah telah sampai kepadamu berita tentang Ja’far?” beliau menjawab: “Sudah, dia telah gugur pada hari ini!” Mendengar berita itu kamipun menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata: “Buatkanlah makanan bagi keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka.” (HR: Ibnu Sa’ad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes menangisi gugurnya para syuhada’ tersebut, Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallaahu anhu bertanya: “Wahai Rasululloh, Anda menangis?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalammenjawab: “Ini adalah rasa kasih sayang yang Alloh Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (HR: Al-Bukhari)
Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf Radhiallaahu anhubertanya kepada beliau: “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR: Al-Bukhari)
Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam yang begitu agung memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Pada zaman sekarang ini, curahan kasih sayang terhadap anak-anak serta menempatkan mereka pada kedudukan yang semestinya sangat langka kita temukan. Padahal mereka adalah calon pemimpin keluarga esok hari, mereka adalah cikal bakal tokoh masa depan dan cahaya fajar yang dinanti-nanti. Kejahilan dan keangkuhan, dangkalnya pemikiran serta sempitnya pandangan menyebabkan hilangnya kunci pembuka hati terhadap para bocah dan anak-anak. Sementara Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam, kunci pembuka hati itu ada di tangan dan lisan beliau. Cobalah lihat, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa membuat anak-anak senang kepada beliau, mereka menghormati dan memuliakan beliau. Hal itu tidaklah mengherankan, karena beliau menempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi.
Setiap kali Anas bin Malik melewati sekumpulan anak-anak, ia pasti mengucapkan salam kepada mereka. Beliau berkata, yang artinya: “Demikianlah yang dilakukan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam .” (Muttafaq ‘alaih)
Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam tidaklah marah, memukul, membentak dan menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi mereka.
Dari ‘Aisyah Radhiallaahu anha ia berkata, yang artinya: “Suatu kali pernah dibawa sekumpulan anak kecil ke hadapan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam , lalu beliau mendoakan mereka, pernah juga di bawa kepada beliau seorang anak, lantas anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau segera meminta air lalu memer-cikkannya pada pakaian itu tanpa mencucinya.” (HR: Al-Bukhari)
Wahai pembaca yang mulia, engkau pasti mengetahui bahwa duduk di rumah Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam merupakan sebuah kehormatan. Lalu, tidakkah terlintas di dalam lubuk hatimu? Bermain dan bercanda ria dengan si kecil, putra-putrimu? Mendengarkan tawa ria dan celoteh mereka yang lucu dan indah? Ayah dan ibuku sebagai tebusannya, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalamselaku nabi umat ini, melakukan semua hal itu.
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu menceritakan: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali Radhiallaahu anhu. Iapun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.” (Lihat Silsilah Shahihah no.70)
Anas bin Malik Radhiallaahu anhu menuturkan, yang artinya: “Rasululloh sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah Radhiallaahu anha, beliau memanggilnya dengan: “Ya Zuwainab, Ya Zuwainab, berulang kali.” (Zuwainab artinya: Zainab kecil) (Lihat Silsilah Hadits Shahih no.2141 dan Shahih Al-Jami’ 5-25)
Kasih sayang beliau kepada anak tiada batas, meskipun beliau tengah mengerjakan ibadah yang sangat agung, yaitu shalat. Beliau pernah mengerjakan shalat sambil menggendong Umamah putri Zaenab binti Rasululloh dari suaminya yang bernama Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’. Pada saat berdiri, beliau menggendongnya dan ketika sujud, beliau meletakkannya. (Muttafaq ‘alaih)
Mahmud bin Ar-Rabi’ Radhiallaahu anhu mengungkapkan, yang artinya: “Aku masih ingat saat Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menyemburkan air dari sebuah ember pada wajahku, air itu diambil dari sumur yang ada di rumah kami. Ketika itu aku baru berusia lima tahun.” (HR: Muslim)
Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa memberikan pengajaran, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Abdullah bin Abbas menuturkan: “Suatu hari aku berada di belakang Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, beliau bersabda, yang artinya: “Wahai anak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah (perintah) Allah, pasti Allah akan menjagamu. Jagalah (perintah) Alloh, pasti kamu selalu mendapatkan-Nya di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Alloh, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR: At-Tirmidzi)
Telah kita saksikan bersama keutamaan akhlak dan keluhuran budi pekerti serta sejarah kehidupan yang agung. Semoga semua itu dapat menghidupkan hati kita dan dapat kita teladani dalam mengarungi bahtera kehidupan. Putra-putri yang menghiasi rumah kita, selalu membutuhkan kasih sayang seorang ayah serta kelembutan seorang ibu. Membutuhkan belaian yang membuat hati mereka bahagia. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan pribadi yang luhur dan akhlak yang lurus. Siap untuk memimpin umat, sebagai buah karya dari para ibu dan bapak, tentu saja dengan taufik dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Kajian Akhlaq: Membela Kehormatan Orang Lain

Majlis yang paling mulia adalah majlis dzikir dan ilmu. Sekarang, bagaimana menurutmu bila seorang manusia terpilih dan pembimbing umat maju mengetengahkan pembicaraan dan pengarahan dan bimbingan-nya! Beliau selalu mengoreksi orang yang keliru, meluruskan kesalahan orang yang jahil, memperingatkan orang yang lalai, sama sekali tidak di dapatkan dalam majlis beliau kecuali kebaikan-kebaikan. Hal itu adalah salah satu bukti kesucian majlis dan ketulusan hati beliau.
Beliau selalu menyimak dengan baik dan mendengarkan dengan saksama orang yang berbicara kepada-nya. Akan tetapi beliau tidak mau mendengarkan ghibah (gunjingan) dan tidak rela mendengarkan namimah (hasutan) dan buhtan (tuduhan palsu dan ucapan bohong). Beliau selalu membela kehormatan orang lain. Dari ‘Itban bin Malik Radhiallahu’anhu ia berkata: “Pada sebuah kunjungan, beliau mengerjakan shalat rumah kami. Seusai shalat beliau bertanya: “Di mana gerangan Malik bin Ad-Dukhsyum?” Ada seseorang yang menyahut: “Dia adalah seorang munafik, dia tidak mencintai Alloh dan Rasul-Nya!” Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam segera menegur seraya berkata: “Jangan ucapkan demikian, bukankah kamu mengetahui dia telah mengucapkan kalimat syahadat Laa ilaaha illallaahu semata-mata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh?” Sesungguhnya Alloh Subhanahu wata’ala telah mengharamkan atas neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaahu semata-mata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh! Sesungguhnya Alloh telah mengharamkan atas Neraka setiap orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaahu semata-mata mengharapkan pahala melihat wajah Alloh ! (Muttafaq ‘alaih)

Kajian Akhlaq: Makanan Rasululloh

Meja makan dan piring silih berganti dipajang di rumah para pembesar kaum dan para penguasa. Lain halnya dengan Nabi umat ini, padahal negara beserta rakyatnya di bawah kekuasaan beliau. Unta yang penuh dengan muatan tiada henti-hentinya datang kepada beliau. Emas dan perak selalu terhampar di hadapan beliau. Tahukah kita makanan dan minuman beliau? Apakah seperti hidangan para raja? Atau lebih mewah dari itu? Ataukah seperti hidangan orang-orang kaya dan bergelimang harta? atau lebih lengkap dan lebih komplit? janganlah terkejut melihat hidangan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam yang sederhana lagi memprihatinkan. Anas bin Malik mengungkapkan kepada kita sebagai berikut: “Rasululloh tidak pernah makan siang dan makan malam dengan daging beserta roti kecuali bila menjamu para tamu.” (HR: At-Tirmidzi)
Karena sedikitnya jamuan yang tersaji dan banyaknya peserta hidangan, beliau tidak dapat makan kenyang kecuali dengan susah payah. Tidak pernah sekalipun beliau dapat makan sampai kenyang kecuali ketika menjamu para tamu. Beliau dapat kenyang bersama para tamu yang mesti beliau layani.

Kajian Akhlaq: Dzikir Rasulullah

Nabi umat ini sekaligus murabbi (pembimbing) yang handal dan terdepan memiliki komitmen yang sangat besar dalam beribadah. Beliau Shallallaahu alaihi wa Sallam selalu menghubungkan hatinya dengan Alloh ‘Azza wa Jalla. Tidak sedikitpun waktu yang terlewat tanpa dzikrullah, tahmid, syukur, istighfar dan taubat. Padahal telah diampuni dosa-dosa beliau yang lalu maupun yang akan datang. Namun beliau senantiasa menjadi hamba yang bersyukur, nabi yang mensyukuri karunia Alloh ‘Azza wa Jalla dan Rasululloh yang selalu memuji keagungan-Nya.
Beliau mengenal kebesaran Alloh ‘Azza wa Jalla, dengan itu beliau senantiasa memuji-Nya, memohon kepada-Nya dan kembali menuju ampunan-Nya. Beliau mengetahui betapa berharga waktu yang diberikan, beliau pergunakan sebaik-baiknya dengan selalu mengisi waktu dalam ketaatan dan ibadah.

Kajian Akhlaq: Rasululloh Dengan Para Tetangga

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam sangat memuliakan para tetangga. Tetangga memiliki kedudukan yang agung dalam kehidupan beliau. Beliau pernah berkata, yang artinya: “Malaikat Jibril alaihissalam senatiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia (Jibril) akan memberikan hak waris (bagi mereka).” (HR: Al-Bukhari dan Muslim)
Beliau mewasiatkan Abu Dzar radhiallaahu anhu, yang artinya:  “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak makanan, perbanyaklah kuahnya, janganlah engkau lupa membagikannya kepada tetanggamu.” (HR: Muslim)
Beliau juga memperingatkan dari bahaya mengganggu tetangga. Beliau bersabda, yang artinya: “Tidak akan masuk Surga orang yang tidak merasa aman tetangganya dari kejahatannya.” (HR: Muslim)

Kajian Akhlaq: Nikmat Mampu Berbicara dan Menjelaskan

Sesungguhnya kenikmatan yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada hamba-hambanya tak terhitung dan tak terhingga banyaknya. Dan termasuk salah satu nikmat agung yang diberikan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah nikmat mampu berbicara. Dengan kemampuan tersebut seseorang bisa mengutarakan keinginannya, mampu menyampaikan perkataan yang benar dan mampu beramar ma’ruf dan nahi mungkar.
Orang yang tidak diberi nikmat mampu ber­bicara, jelas dia tidak akan mampu melakukan hal di atas. Dia hanya bisa mengutarakan sesuatu dan memahamkan orang lain dengan isyarat atau dengan cara menuliskannya jika dia mampu menulis.

Kajian Akhlaq: Adab Membaca Al-Qur’an

Al Qur’anul Karim adalah firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang tidak mengandung kebatilan sedikitpun. Al Qur’an memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al-Qur’an. Sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR: Bukhari)

Kajian Akhlaq: Persahabatan Yang Tulus

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa setiap kali disampaikan kepada Rasulloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuatu yang kurang berkenan dari seseorang, beliau tidak mengatakan: “Apa maunya si ‘Fulan’ berkata demikian!” Namun beliau mengatakan: “Apa maunya ‘mereka’ berkata demikian!” (HR: At-Tirmidzi)
Anas bin Malik radhiallaahu anhu menceritakan bahwa pernah suatu kali seorang lelaki datang menemui Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bekas celupan berwarna kuning pada pakaiannya (bekas za’faran). Biasanya Rasulullohshallallahu ‘alaihi wasallam sangat jarang menegur sesuatu yang dibencinya pada seseorang di hadapannya langsung. Setelah lelaki itu pergi, beliau pun berkata, yang artinya: “Alangkah bagusnya bila kalian perintahkan lelaki itu untuk menghilangkan bekas za’faran itu dari bajunya.” (HR: Abu Daud & Ahmad)

Kajian Akhlaq: Menunaikan Hak

Hak-hak yang wajib ditunaikan seorang insan sangat banyak. Disana ada hak Alloh Subhanahu wa Ta’ala, hak kepada keluarga, hak untuk diri pribadi maupun hak untuk orang lain seperti tetangga dan lainnya. Tahukah kita bagaimana Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi waktunya dalam sehari untuk menunaikan hak-hak tersebut?
Anas bin Malik radhiallaahu anhu menuturkan, yang artinya: “Tiga orang sahabat pernah datang ke rumah Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menanyakan ibadah yang beliau lakukan. Setelah diceritakan tentang ibadah beliau, mereka merasa ibadah yang mereka kerjakan terlalu sedikit dibandingkan dengan ibadah beliau. Mereka berkata: “Alangkah jauh kedudukan kita dari Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam! padahal telah diampuni dosa beliau yang lalu maupun yang akan datang. Seorang di antara mereka berkata: “Aku akan shalat malam selamanya.” Yang lain berkata: “Sedangkan aku akan berpuasa terus menerus tanpa berbuka.” Seorang lagi berkata: “Adapun aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya.” Kemudian Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka dan berkata: “Kaliankah yang mengatakan begini dan begini?! Demi Alloh, aku adalah orang yang paling takut kepada Alloh Subhanahu wata’ala dan yang paling bertakwa kepada-Nya dari pada kalian semua. Akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat malam dan juga tidur, aku juga menikahi wanita. Barangsiapa yang membenci Sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku.” (Muttafaq ‘alaih)

Kamis, 24 Februari 2011

Kajian Akhlaq: Doa-Doa Rasululloh

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.
Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Kajian Akhlaq: Tersenyumlah …

Tertawa sewajarnya merupakan obat kecemasan dan pelipur kesedihan. Dalam senyum terdapat kekuatan yang menakjubkan dalam menggembirakan jiwa dan menyenangkan hati, sehingga Abu darda berkata: “Sesungguhnya aku akan tertawa hingga hatiku akan terhibur.” Tertawa merupakan puncak keceriaan, kelegaan dan keriangan, asalkan tidak berlebihan, dengan sewajarnya, dan tidak di maksudkan mengejek atau mencemooh: “Jangan terlalu banyak tertawa, karena terlalu banyak tertawa akan mematikan hati.”
Hakikatnya, Islam adalah agama yang dibangun atas dasar keseimbangan dan keadilan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak, maupun tingkah laku. Oleh karena itu, janganlah anda masamkan raut muka anda sehingga menakutkan orang yang melihat. Jangan pula anda tertawa terbahak – bahak. Akan tetapi, tampilkanlah wajah yang tenang, selalu berseri dan enak dipandang, sehingga menyenangkan orang yang memandang.

Sifat Malu “Yang Mulia”

Manusia akan hidup dalam kebaikan selama rasa malu masih terpelihara, sebagaimana dahan akan tetap segar selama masih terbungkus kulitnya. Secara kodrat, kaum wanita sangat beruntung, dianugrahi fitrah penciptaannya  dengan rasa malu yang lebih dominan dibandingkan dengan pria. Namun, ironisnya, kini banyak sekali wanita yang justru merasa malu mempunyai sifat malu dan berusaha mencampakkan jauh-jauh sifat mulia dan terpuji itu. Sehingga, terlalu banyak kita jumpai saat ini kaum wanita yang lebih tidak tahu malu daripada laki-laki.

Rabu, 23 Februari 2011

Wanita ketika Safar (Berpergian)

Polemik persyaratan adanya mahrom bagi wanita ketika safar banyak menimbulkan pro kontra. Berbagai alasan dilontarkan untuk memperkuat pendapat masing-masing. Bagaimana pendapat ulama mengenai hal ini?

Syaikh Utsaimin pernah ditanya tentang boleh tidaknya wanita pergi naik pesawat tanpa mahrom yang keamanannya terjamin ? Beliau menjawab, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali jika ada mahrom yang menyertainya.” Beliau menyampaikan hal ini ketika beliau sedang khutbah di atas mimbar pada musim haji. Kemudian ada seorang laki-laki yang datang kemudian bertanya: “Wahai Rasulullah, istri saya pergi haji sendirian sedang saya ikut dalam jihad ini dan itu.” Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pergilah haji bersama istrimu.” (HR Bukhari [3006] dan Muslim [1341]).

Problematika Wanita Pekerja

Wanita karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negara, top executive, hingga kondektur bus bahkan tukang becak. Hingga kini boleh dibilang nyaris tidak ada jenis profesi yang belum terambah kaum hawa.Nampaknya, wanita telah meninggalkan kehidupannya yang khas pada era agraris. Pada era tersebut ia adalah makhluk rumah sejati. Ia mengasuh anak-anaknya dengan setia, juga berperan dalam perekonomian keluarga dengan aktivitas di ladang-ladang tradisional seputar rumahnya. Dalam mitos pertanian, wanita adalah petani pertama di muka bumi ini. Sang suami, berkelana dari hutan ke hutan, padang ke padang untuk berburu binatang. Ketika binatang-binatang tertentu ternyata diketahui dapat dipelihara dan diternakkan maka pertanian dikembangkan secara intensif. Wanita pun masih tak beranjak dari posisinya. Mereka tahu kapan menemui suami di ladang, menyusui anak, dan kapan harus menanak nasi dirumah. Dan yang khas, mereka tidak pernah bekerja pada suami orang lain.

Hukum-hukum yang berkenaan dengan Istihadlah

Istihadlah adalah darah yang keluar (dari rahim wanita) bukan pada waktunya dari urat yang disebut adzil. Wanita yang istihadlah masalahnya memang agak rumit, karena darah haid menyerupai darah istihadlah ini. Jika darah yang keluar dari wanita itu terus menerus atau melampaui waktunya, dan ia ragu apakah darah itu darah haid atau istihadlah, maka ia tidak boleh meninggalkan shaum dan sholat, karena hukum yang berlaku bagi wanita istihadlah adalah hukum wanita-wanita suci.

Larangan Memasuki Tempat Pemandian Umum

Yang dimaksud dengan tempat pemandian disini adalah tempat bersih dari yang sekarang banyak dikenal dengan sebutan rumah kecantikan, sauna, tempat pemandian uap, panti pijat dan lain sebagainya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kaum wanita meletakkan pakaiannya tidak pada tempatnya. Aisyah Radhiyallahu anha mendasarkan larangan itu pada ketidaksukaan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap masuknya wanita ke tempat pemandian umum.

Dari Abu Al-Malih bin Usamah, dia bercerita, ada beberapa wanita Syam yang masuk ke rumah Aisyah Radhiyallahu anha, lalu dia bertanya: “Dari mana kalian?” Mereka menjawab: “Kami dari penduduk Syam”. Aisyah berkata: “Apakah kalian dari kampung di mana wanita-wanitanya sering memasuki tempat pemandian umum?”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, yang artinya: “Tidaklah seorang wanita yang menanggalkan pakaiannya di tempat selain rumahnya melainkan akan dikoyak tabir antara dirinya dengan Alloh Ta’ala”. (HR: [Hadits shahih] Imam Abu Daud (4010), Imam Tirmidzi (2803), Imam Ibnu Majah (3750) melalui Salim bin Abi Al-Ja’ad, dari Abu Mulih dengan sanad shahih)

Bidadari yang Cantik Jelita

Mereka sangat cangat cantik, memiliki suara-suara yang indah dan berakhlaq yang mulia. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka.

Semuanya itu adalah anugrah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat-sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari-bidadari surga. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati wanita-wanita penghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis-gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang merupakan bentuk wanita yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari, karena kulit mereka yang indah dan putih bersih. Aisyah RadhiAllohu anha pernah berkata: “warna putih adalah separoh keindahan”

Feminisme Radikal, Sebuah Kebaikan atau Kejahiliyahan?

Tidak sedikit perempuan kita suka berkelit, menghindari peran dan kewajiban dasar yang dianggapnya sebagai masalah yang melilit. Yang gadis ingin selalu bebas dinamis, buntutnya malas untuk menjadi seorang istri. Giliran jadi istripun tak berhenti bikin sensasi, phobi untuk punya anak. Kalaupun terpaksa punya, cukup terpeleset sekali saja, katanya. Pun tidak mau memberikan ASInya, padahal bagi anak itulah yang paling baik dan enak.

Fenomena itu kini menyeruak di masyarakat bumi, tidak ketinggalan yang disebut nusantara ini. Dalam kehidupan dunia yang semakin global, perang tidak sekedar dengan rudal apalagi dengan pedang. Lewat media massa penjajahan tidak lagi kasat mata. Penjajah yang dijajah bisa satu asa dan satu rasa, sama-sama bangga. Penjajahan budaya, mengalir bersama kucuran dana. Feminisme, salah satu namanya.

Karamah Sahabat r.a Bagian 9

46. Ummu Syarik al-Dausiyah r.a.

Kisah 1

Yahya bin Sa'id menceritakan bahwa Ummu Syarik al-Dausiyah berhijrah, di tengah jalan ia berkawan dengan seorang Yahudi. Pada waktu itu, Ummu Syarik al-Dausiyah dalam keadaaan berpuasa. Orang Yahudi itu berkata kepada isterinya, "Jika engkau memberinya minum, aku benar-benar akan marah." Sampai di penghujung malam, Ummu Syarik al-Dausiyah masih berpuasa karena tidak ada makanan unruk berbuka. Tiba-tiba di atas dada Ummu Syarik ada timba, lalu ia meminumnya. Kemudian orang Yahudi tersebut berkata, "Aku mendengar suara orang minum." Istri Yahudi itu menyahut, "Demi'Allah, aku tidak memberinya minum." (Riwayat Ibnu Sa'ad dari `Arim bin al-Fadhl dari Hammad bin Zaid)

Kuku Pakai Kutek

Apa yang disebut pewarna kuku adalah sesuatu yang diletakkan diatas kuku yang digunakan oleh wanita dan memiliki lapisan permukaan. Benda ini tidak boleh digunakan jika ia akan mengerjakan shalat karena benda ini akan menghambat sampainya air ke kuku. Dan segala sesuatu yang menghambat sampainya air tidak boleh digunakan oleh orang yang berwudhu atau mandi wajib.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Maka basuhlah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian” (QS: Al-Maidah: 6)

Maka wanita yang menggunakan pewarna kuku akan menghalangi sampainya air ke kuku dan ia tidak dapat dikatakan telah membasuh tangannya (dalam keadaan seperti ini) Ini berarti ia telah meninggalkan suatu kewajiban dalam berwudhu atau mandi wajib.

Kamis, 10 Februari 2011

Karamah Sahabat r.a Bagian 1

1. 'Abdullah bin 'Umar r.a.

Dalam kitab Al-Thabaqat, Al-Subki menceritakan bahwa Abdullah bin 'Umar pernah berbicara dengan seekor singa yang mengaum dan menghadang orang-orang di tengah jalan. Singa itu mengibaskan ekornya, lalu pergi. (Dikemukakan dalam kitab Hujjatullah 'ala al-Alamin)

Riwayat senada juga dikemukakan dalam kitab Thabaqah karya Al-Munawi. Diceritakan bahwa ketika Abdullah bin 'Umar sedang menempuh suatu perjalanan, ada seekor singa menghalangi orang-orang di tengah jalan. Ia menghentikan untanya, lalu turun menghampiri singa itu, menggosok telinganya, dan menyingkirkannya dari tengah jalan. Abdullah bin `Umar mengatakan bahwa ia pemah mendengar Rasuulah Saw bersabda, "Jika manusia hanya takut kepada Allah, maka tidak ada hal lain yang bisa menguasainya."

Karamah Sahabat r.a Bagian 2

6. 'Imran bin Hashin r.a.

Karamah `Imran bin Hashin yang paling termashur adalah kemampuannya mendengar para malaikat bertasbih kepada Allah, dan ia mengobati sakitnya dengan menempelkan besi panas tetapi ia bisa menahannya, lalu Allah mengembalikan kesehatannya seperti semula. (Riwayat Al Subki)

Ibnu Atsir meriwayatkan dalam kitab Usud al-Ghabah bahwa Rasulullah Saw melarang membuat tato (cap atau tanda pada tubuh) dengan cara menempelkan besi panas. 'Imran berkata, "Kami pernah menempelkan besi panas di tubuh tetapi kami tidak berhasil dan tidak selamat."

Template by : kendhin x-template.blogspot.com